Selasa, 17 Juli 2012

KU sambut bulan yang penuh berkah ini dengan suka cita

Tidak terasa bulan yang kita nanti-nantikan akan segera tiba,yaitu bulan suci ''RAMADHAN''.
marilah kita sambut bulan yang penuh berkah ini dengan suka cita dan sudah tentu dengan lapang dada
semoga di bulan suci ini dosa kita dapat terhapuskan,amiien....!
untuk itu di sini saya ingin memberikan sedikit puisi untuk menyambut kedatangan bulan yang penuh
ampunan ini sebagai inspirasi untuk saya dan juga para pembaca tentunya.
berikut ini adalah bebagai puisi yang sudah saya buat semoga dapat memberikan hidayah,dan saya mohon maaf apa bila banyak kekurangan karena saya masih dalam tahap belajar & saya harap kepada pembaca
dapat memberikan pendapat tentang puisi saya nantinya ??????

Puisi Ramadhan : DOA DAN HARAPAN

Lirihku semoga jadi doa
Tangisanku semoga jadi sesal
Nafasku semoga jadi tasbih
Tatapanku semoga jadi rahmat
Perkenankanlah Ya Rabb…

Harapanku semoga jadi kenyataan
Resahku semoga jadi jawaban
Deritaku semoga jadi kesabaran
Pelitaku semoga jadi impian
Kabulkanlah Ya Rabb…

Doa di dalam sujud dan ruku
T’lah menghadirkan cahaya
Melaksanakan kepingan sisa harapan
Tuk meraih ampunanMu … Ya Rabb




Puisi Ramadhan : Malam Ramadhan

Malam ini, kan ku rangkai jerit suara hati
Kan ku ukir disetiap jiwaku ini
Wahai malam yang sunyi, dapatkah kau memberi arti
Pekatnya malam gulita yang kau beri

Wahai sunyi aku rapuh, aku hampa tak berarti
Bila tak ada kasih pelita yang menghampiri
Hatiku resah hatiku galau tak bertepi
Andai tak ada kasih yang abadi

Ya Allah yang abadi
Berilah kamu petunjuk walau jalan itu berduri
Berilah kami kekuatan hati lapang hidup ini
Agar setiap galau yang menghampiri
Dapat kami suruh untuk pergi dan tak kembali

Ya Allah yang maha suci
Sucikanlah kami dan hati kami ini
Agar aku tak sesat, tak tenggelam di samudra sunyi
Abadilah kamu, abadilah cinta nurani






Puisi Ramadhan : Mu’jizat Di Atas Doa

Segudang harapan manusia
Tersimpan dalam kata – kata
Terpanjatkan bersama untaian suara
Yang berisi harapan tuk kehidupan

Untukmu para siswa Indonesia,
Untaian harapanmu tersimpan dalam doa.
Terus dan teruslah berdoa
Mendekatlah kepada sang pencipta

Kuasa ada bersamaNya
Tak perlu kau resah
Apabila harapan tidak terwujudkan
Janganlah berputus asa dan tetap berdoa
Karena doa adalah mu’jizatNya




Puisi Ramadhan : Tuhanku Aku Mengadu

Aku kecil di kala dulu berada
Tak satupun tahu hasrat yang kusimpan
Di saat waktu terus berputar
Di kala usia bertambah angka

Tuhan bolehkah aku bicara padamu ?
Sekarang aku sudah besar
Detik demi detik kulewati bersamaMu
Senang dan sedih kulalui dengan mengenalMu

Tuhan aku punya hasrat
HambaMu punya timbunan cita –cita
Wujudkanlah di kala aku besar nanti
Tuhan, ku percaya engkaulah pengatur jagad raya
penentu segala takdir ini






Puisi Ramadhan : DI PENGHUJUNG RAMADHAN

Kala kerinduan belumlah usai
Kala penghayatan dalam doa belumlah sempurna
Menapaki lajunya perjalanan yang tiada henti
Menyusuri lorong yang penuh liku menghadang

Kuingin Kau basuh dalam renunganku
Saat Kau pancarkan cahaya dalam bulan nan mulia
Mengharapkan ampunan dalam sujudku yang panjang
Masihkah kan kupalingkan wajah ini?

Ingin kuhapus semua noda dan dosa
Ingin kuhempas semua kobaran emosi dalam dada
Meluruhkan jiwa yang sarat dengan hasrat
Tenggelam dalam tangisan penuh sesal

Sanggupkah kan kutapaki hariku?
Menyongsong esok yang t’lah siap menanti
Semoga di penghujungmu ya Ramadhan
Ampunan Illahi kan terpancar lewat pribadi nan luhur




MENCARI SEBUAH MASJID
Oleh Putra Bima Aditiya

Aku diberitahu tentang sebuah masjid,
yang tiang-tiangnya dari pepohon di hutan, fondasinya batu karang dan pualam pilihan
atapnya menjulang tempat bersangkutnya awan dan kubahnya tembus pandang,
berkilauan digosok topan kutub utara dan selatan
Aku rindu dan mengembara mencarinya.

Aku diberitahu tentang sepenuh dindingnya yang transparan,
dihiasi dengan ukiran kaligrafi Qur’an dengan warna platina dan keemasan
bentuk daun-daunan sangat teratur serta sarang lebah demikian geometriknya
ranting dan tunas berjalin bergaris-garis gambar putaran angin
Aku rindu dan mengembara mencarinya.

Aku diberitahu tentang sebuah masjid
yang menara-menaranya menyentuh lapisan ozon dan menyeru azan tak habis-habisnya membuat lingkaran mengikat pinggang dunia kemudian nadanya yang
lepas-lepas disulam malaikat jadi renda benang emas yang memperindah ratusan juta sajadah di setiap rumah tempatnya singgah
Aku rindu dan mengembara mencarinya.

Aku diberitahu tentang sebuah masjid
yang letaknya dimana bila waktu azan lohor engkau masuk kedalamnya
engkau berjalan sampai waktu ashar, tak kan capai saf pertama
sehingga bila engkau tak mau kehilangan waktu, bershalatlah di mana saja
di lantai masjid ini yang besar luar biasa
Aku rindu dan mengembara mencarinya

Aku diberitahu tentang ruangan disisi mihrabnya
yaitu sebuah perpustakaan tak terkata besarnya dan orang-orang dengan tenang membaca di dalamnya, di bawah gantungan lampu-lampu kristal terbuat dari berlian
yang menyimpan cahaya matahari, kau lihat bermilyar huruf dan kata masuk
beraturan ke susunan syaraf pusat manusia dan jadi ilmu berguna
di sebuah pustaka yang bukunya berjuta-juta terletak disebelah menyebelah masjid kita
Aku rindu dan mengembara mencarinya

Aku diberitahu tentang sebuah masjid
yang beranda dan ruang dalamnya tempat orang-orang bersila bersama dan
bermusyawarah tentang dunia dengan hati terbuka dan pendapat bisa berlainan
namun tanpa pertikaian dan kalaupun ada pertikaian bisalah diuraikan dalam simpul
persaudaraan sejati dalam hangat sajadah yang itu juga terbentang
di sebuah masjid yang sama
Tumpas aku dalam rindu. Mengembara mencarinya
Dimanakah dia gerangan letaknya?

Pada suatu hari aku mengikuti matahari
ketika dipuncak tergelincir sempat lewat seperempat kwadran turun ke barat dan
terdengar merdunya azan di pegunungan, dan akupun melayangkan pandangan
mencari masjid itu kekiri dan kekanan, ketika seorang tak kukenal membawa sebuah
gulungan, dia berkata “Inilah dia masjid yang dalam pencarian tuan”
dia menunjuk tanah ladang itu dan di atas lahan pertanian dia bentangkan secarik
tikar pandan kemudian dituntunnya aku ke sebuah pancuran
airnya bening dan dingin mengalir teraturan, tanpa kata dia berwudlu duluan.
Akupun di bawah air itu menampungkan tangan, ketika kuusap mukaku,
kali ketiga secara perlahan, hangat air yang terasa bukan dingin
Kiranya demikianlah air pancuran bercampur dengan air mataku yang bercucuran.










Puisi Ramadhan : DOA RAMADHAN
Ya Allah…..
Dalam dekapan Ramadhan suci ini
Berikan hambamu ini kesadaran
Betapa bulan ini adalah gudang
Yang menyimpan stok rahmat
Dalam sepuluh ruang tamunya
Berikan pada hamba
Makna luas ruang maghfirahMu
Yang tersembunyi dalam sepuluh ruang keluarga
Tancapkan keyakinan pada diri hamba tentang janjiMu
Yang terlukis dalam sepuluh ruang tidur bulanMu
Menggambar kebebasa dari api abadiMu
Ya Allah…
Hamba ingin menjadi penebar ayat-ayatmu
Merangkul tiang rumahMu
MerayuMu tiap malam
MengingatMu dalam dua puluh gerak istirahatku
MenjengukMu dalam detik-detik sahurku
Menemani mata hati mengelilingi hari-hariMu
Ya Allah…
Hamba bersimpuh dalam belai kuasamu
Mengakui kelemahan dan kesalahn Nafsi
Membeberkan aib sendiri
Membuka rajasia pribadi
KepadaMu !
Menggorek dosa-dosa satu persatu
Berharap siraman deras ampunanMu
Ya Allah…..
Bersama laju bulah penuh rahmah ini
Hamba lomtarkan ide-ide hamba
Menjelaskan Planning
Mendiskusikan visi masa depan
Mengadukan keinginan
Menumpuk harapan-harapan
Dan meletakanya diatas tanganMu
Ya Allah…
Sedikit sekali yang kminta
Dalam luas kuasamu yang terbuka








Puisi : Ramadhan yang Indah

Mungkin kita tidak tau
Kapan kita mati dan hidup
Mungkinkah kita bisa
Berpuasa di saat bulan Ramadhan ini

Janganlah engkau tidak
Berpuasa hanya karena
Tidak kuat menahan hawa
Nafsu yang terus berdatangan

Kita sebagai manusia
Adalah makhluk Allah Swt
Yang sempurna, yang punya
Akal pikiran yang jernih

Saat kita melakukan dosa
Dan kesalahan yang sudah
Kita perbuat setiap kita
Melangkah dan berjalan
Hanya dengan berpuasa

Dan sholatlah
Dosa kita bisa hilang dikit
Demi sedikit walupun dosa kita
Yang kita perbuat banyak

Marilah kita berpuasa di bulan
Ramadhan yang indah ini
Dan bertobatlah sebelum nyawa kita
Diambil oleh Allah SWT








Puisi Ramadhan : Bila Ramadhan Memanggilmu

Bila Ramadhan memanggilmu
Mengetuk pintu hidupmu
Sambut ia sepenuh rindu
Dekap ia sepenuh cinta
Dan biarkan jemari indahnya
Merengkuhmu dalam istana ampunan-Nya

Bila Ramadhan memanggilmu
Sambutlah ia seumpama tamu istimewa
Kenanglah kelopak hari-hari
Yang telah luruh berguguran
Kenanglah seumpama pertanda
Bagi engkau sang penerus perjalanan
Bersiap menjemput giliran
Bila tak lagi kau jumpai ia
Ramadhan di tahun depan

Bila Ramadhan memanggilmu
Bersihkan hati dari segala dengki
Sucikan jiwa dari segala prasangka
Bersihkan raga dari segala dosa
Bila Ramdhan memanggilmu
Berlarilah menjemput panggilan-Nya






                                                  BY: Putra Bima Aditiya

                                                          july 17,2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar